RHK Senin, 30 Maret 2015

0
2525

Ketidakpercayaan Sebagai Salah Satu Cara Penolakan Tentang Berita Kehambaan

Yesaya 53:1-2

             Ada banyak cara orang untuk menolak sesuatu termasuk tidak percaya terhadap suatu berita. Namun sebaliknya ada banyak cara juga yang dilakukan orang untuk meyakinkan berita itu. Apalagi orang itu tahu latar-belakang dari munculnya ketidak-percayaan.

            Seperti halnya pembacaan Alkitab kita hari ini. Yesaya sangat tahu mengapa umat yang menjadi alamat nubuatannya tentang berita yang akan disampaikannya sehingga ia perlu meyakinkan mereka. Bahwa memang umat Yehuda yang saat itu berada dalam pengasingan atau pembuangan di Babel dan sebagian lagi di tawan di Asyur, terwarisi dengan ketidak-percayaan mereka kepada Tuhan. Ironisnya ketidak-percayaan mereka dimulai oleh pemimpin mereka sendiri. Realita itu terkuak ketika pada sekitar tahun 740 SM Yesaya pernah memperingatkan Ahas Raja Yehuda, untuk tidak mengharapkan bantuan dari bangsa Asyur untuk melawan Israel dan Aram. Dan setelah kejatuhan Israel tahun 722 SM, Yesaya juga memperingati Raja Yehuda Hizkia, agar jangan mengadakan persekutuan dengan bangsa asing untuk menentang Asyur. Ia menentang kedua Raja Yehuda itu, untuk hanya percaya kepada Tuhan saja sebagai perlindungan mereka (bnd.Yes.7:3-7; 30:1-17). Kenyataan itupun terus berlangsung dikalangan Yahudi ketika Yesus datang pertama kali dalam pelayanan kehambaan-Nya yang berpuncak pada sengsara, penderiaan dan kematian-Nya di kayu salib. Oleh sebab itu dapatlah dimengerti mengapa kemudian Yesaya meyakinkan tentang penderitaan seorang hamba yang dikemudian hari menunjuk kepada Yesus. Bahwa Dia sebagai taruk dihadapan Allah dan tunas dari tanah kering yang tidak saja sederhana, tetapi juga datang ketika dunia dilanda kekeringan rohani. Dia sebagai hamba tidak tampak apalagi semarak, sebab Mesias itu tidak akan memiliki kemuliaan dan daya tarik ketampanan-Nya. Malahan Ia ditolak dan dibenci oleh bangsa Israel dikemudian hari (Yahudi), sebab tidak percaya bahwa Dia adalah Mesias yang menyelamatkan.

            Sebagai keluarga, kita jangan mewarisi ketidak-percayaan mereka. Melainkan kita percaya bahwa Yesus Kristus melalui kehambaan-Nya yang menderita, maka kita beroleh penebusan, pengampunan dan keselamatan. Amin.

 Doa: Ya Bapa Sorgawi, karuniakanlah kami iman yang percaya bahwa Yesus Kristus sudah datang untuk menderita sengsara bagi keselamatan umat manusia. Relakanlah pula kami sekeluarga untuk saling mempercayai. Amin.