Bekerjalah Supaya Tidak Menjadi Beban Bagi Orang Lain
Selasa, 7 Februari 2017
Mantan Ketua BPS GMIM periode 1990-1995, Pdt. K.H.Rondo pernah bekata: “Jangan kita menjadi bagian dari persoalan tetapi jadilah bagian dari jawaban”. Pernyataan ini mungkin terinspirasi dari Rasul Paulus yang memberikan contoh bagi anggota jemaat bahwa dia dan teman-temannya tidak lalai atau giat bekerja baik sebagai penginjil maupun sebagai tukang kemah. Mereka berjerih payah siang dan malam (bekerja keras dan cerdas, tuntas dan ikhlas) supaya dapat makan dari hasil kerja sendiri dan tidak makan roti pemberian orang lain (tidak bergantung pada orang lain). Sekalipun sebenarnya anggota jemaat wajib memberi makan bagi Paulus dan teman-temannya, sebab Tuhan menetapkan bahwa mereka yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu. (1 Korintus 9:14)
Sungguh amat luhur sikap dan etos kerja yang diteladankan oleh Paulus dan teman-teman supaya diikuti oleh anggota jemaat. Dari sikap Paulus dan teman-teman inilah yang dijadikan alasan teologis Persekutuan Gereja-Gereja di Indanesia (PGI) pada Sidang Raya ke X tahun 1994 di Ambon yang menghasilkan salah satu keputusan yakni, Menuju Kemandirian Teologi, Daya dan Dana.
Dari pemahaman di atas dapat kita pelajari bahwa Tuhan Allah sungguh menghedaki setiap warga gereja agar tidak menjadi beban/persoalan bagi orang lain tetapi harus hidup mandiri. Kita diajar untuk menggunakan waktu dan talenta untuk bekerja secara efisien dan efektif. Amin.
Doa: Tuhan Yesus kami berusaha untuk bekerja keras dan cerdas supaya hidup mandiri dan dapat membantu sesama yang pantas ditolong. Sebab itu berkatilah kiranya pekerjaan kami. Amin.
