Pengakuan dan Pujian Nebukadnezar
Daniel 3:28-30
Pengikut Kristus dipanggil untuk terus bersaksi agar setiap lidah dan hati mengaku percaya kepada Yesus Kristus selaku Tuhan dan Juruselamat. Orang-orang percaya terpanggil untuk bersaksi tentang Allah dalam Yesus Kristus di mana saja kita pergi, bekerja dan berkarya dalam keadaan aman, bebas, dan merdeka ataupun dalam keadaan terjajah dan ditolak.
Sadrakh, Mesakh dan Abednego dipakai Tuhan bukan saja dalam dedikasi pekerjaan mereka tapi juga dalam ujian-ujian yang berat dan ekstrim. Kesetiaan mereka membuahkan pengakuan dan pujian dari Nebukadnezar kepada Tuhan yang mereka percaya. Dari sikap yang mengancam dan penuh amarah berubah menjadi pengakuan dan penerimaan. Ia menyaksikan keajaiban Allah di depan matanya bersama para pejabat tinggi Babel. Mereka melihat kuasa dan kedahsyatan Allah menolong Sadrakh, Mesakh dan Abednego karena kesetiaan. Pengakuan dan penerimaan Nebukadnezar dimulai dengan perkataan “Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego” (ayat 28a). Tugas missioner adalah menghantar orang lain untuk memuliakan Tuhan. Sesudah itu akan diikuti dengan tindakan-tindakan dari pengakuan dan penerimaan. Dari apa yang ia lihat dan saksikan sehingga lahir pengakuan yang pada akhirnya Nebukanezar memerintahkan setiap orang dan bangsa, suku bangsa atau bahasa manapun untuk tidak mengucapkan penghinaan kepada Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego.
Sebagai keluarga Kristen hendaknya kita menjadi surat-surat Kristus yang dapat dibaca oleh orang lain. Keteguhan dan keteladan kita sebagai orang yang percaya kepada Kristus membuat orang lain terkagum dengan praktek hidup yang berkenan kepada Tuhan. Amin.
Doa: Ya Tuhan Yesus, bentuk dan tuntunlah agar keluarga kami sanggup bersaksi tentang Tuhan Yesus dimana saja kami berada. Amin.