Mengikut Yesus dengan Menyangkal Diri
Matius 16:24
Dalam pergaulan kita setiap hari baik dalam lingkungan gereja maupun dalam pekerjaan serta dalam kehidupan keluarga sering saja ada anak yang menyangkal orang tua atau bawahan terhadap atasannya. Namun berbeda dalam menyangkal diri yang bukan mementingkan kesenangan sen-diri melainkan apa yang dituntut Tuhan yaitu memikul salib.
Dalam bacaan kita hari ini dijelaskan bahwa ada kesempatan yang baik bagi Yesus untuk menerangkan kepada murid-murid-Nya bahwa mereka juga siap seperti Kristus harus taat kepada perintah Allah. Perkataan “memikul salib” Yesus tidak menunjuk kepada salib yang Ia pikul waktu digiring ke bukit Golgota, oleh karena pada waktu itu belum dinyatakan kepada murid-murid bahwa Ia hendak mati di kayu salib. Memikul salib hanyalah istilah untuk hal menempuh jalan yang berat dan penuh penghinaan sebab setiap orang Yahudi tahu bahwa menurut per-aturan Romawi seorang yang hendak disalibkan, dipaksa memi-kul salib disaksikan para penonton ke tempat penghukuman. Memikul salib adalah kiasan untuk mengalami kesusahan dan penghinaan.
Sebagai keluarga Kristen kita diarahkan untuk tidak mementingkan kesenangan sendiri tetapi memelihara iman yang berbuah. Kita tidak lagi secara langsung memikul salib tetapi beban kita adalah rasa tanggungjawab untuk menyangkal diri dengan tidak melakukan perbuatan dosa. Amin.
Doa: Ya Tuhan, ajarlah kami untuk setia mengikut Yesus pada jalan yang benar sesuai perintah-Nya. Ajar kami untuk menyangkal diri dengan menjauhkan perbuatan dosa. Amin.