Ancaman Perapian yang Menyala-nyala
Daniel 3:13-15
Dewasa ini Tuhan sering mengijinkan hamba-hamba-Nya berada di zona ujian yang sangat berbahaya dan menakutkan. Walau sering kita ingin selalu berada dalam zona nyaman dalam bekerja, mengabdi dan melayani
Dalam bacaan hari ini, api sering kali dipakai sebagai alat pemurnian, termasuk di dalam agama Babel untuk membakar mereka yang tidak setia dan tidak mau menyembah patung. Tak ada yang mampu meluputkan diri dari hukuman api pemurnian agama Babel, sehingga Nebukadnezar berkata: “dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?” (ayat15c). Sebagai raja yang berkuasa, ia menganggap diri sebagai penguasa yang kekuasaannya sama dengan dewa, bahkan melebihi Tuhan. Ia mengetahui pembantu-pembantunya yang berasal dari Israel ini, memiliki kepercayaan kepada Allah yang berbeda dengan dewa yang di Babel. Kesetiaan Sadrakh, Mesakh dan Abednego dengan tidak menyembah patung membuat raja menjadi sangat marah dan geram. Komitmen mereka membawa pada ujian yang berat dan kejam, yakni dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala.
Sebagai keluarga Kristen kita akan menjalani prosesi untuk permurnian dengan setia dan penuh penyerahan diri. Kesetiaan semakin murni dan berkilau seperti emas murni ketika hamba-hamba-Nya bertahan sampai akhir di tengah pergumulan dan penderitaan. Amin.
Doa: Ya Tuhan berilah kepada kami visi untuk dapat melihat dengan jelas pemurnian yang Engkau lakukan untuk memurnikan iman. Ajarlah kami untuk tetap setia hingga akhir. Amin.