gmim.or.id – Sabtu (12/11) akhir pekan lalu, bertempat di Rayon Tomohon, Minahasa Utara dan Minahasa Selatan, Lokakarya Natal KPA Sinode GMIM sukses digelar.
Untuk Rayon Tomohon yang dipusatkan di Jemaat Kakaskasen Eben Haezar Lokakarya tersebut diawali dengan ibadah bersama yang dipimpin Ketua BPMJ Kakaskasen Eben Haezer Pdt. Chearly Porajow-Rantung, MTh, yang dalam khotbahnya mengingatkan, seorang guru sekolah minggu jangan membawa persoalan di rumah ketika melayani anak sekolah minggu. “Jangan membawa masalah di rumah ketika enci dan engku melayani anak sekolah minggu. Tapi ingatlah komitmen kita yang mau dipakai oleh Tuhan menjadi guru sekolah minggu,” ungkap Pdt. Chearly.
Dalam sambutannya, Wakil Ketua KPA Sinode GMIM Pnt. Nancy Pangemanan mengatakan, alat peraga merupakan alat bantu agar firman Tuhan yang disampaikan semakin dimengerti oleh anak sekolah minggu. “Kami berharap, paket cerita Natal yang dilengkapi dengan ayat hafalan dan lagu ini dipergunakan sebaik mungkin dalam ibadah perayaan menyambut Natal Yesus Kristus di masing-masing jemaat, seraya mengingat bahwa alat peraga sesungguhnya atau alat peraga yang hidup adalah diri kita, dengan kepribadian yang memancarkan seorang pelayan anak,” ujar enci Nancy, sapaan akrabnya.
Sementara itu, untuk cara membuat dan menggunakan Alat Peraga Natal dipaparkan oleh Pdt. Fengki Rotti, STh, sekaligus petunjuk singkat alur cerita yang akan disampaikan serta pesan firman yang ditujukan kepada anak sekolah minggu.
Diketahui, Lokakarya Alat Peraga Natal 2016 Rayon Tomohon ini diikuti perutusan dari 43 Jemaat yang berasal dari Wilayah Tomohon 1, Tomohon 2, Tomohon 3, Kakaskasen, Sonder dan Tanawangko 1.
(Penulis dan Foto: Frangki Noldy Lontaan. Editor: Pdt. Janny Ch. Rende, M.Th)