GMIM.or.id – Ada hal-hal yang tidak diajarkan orang tua dan guru sekolah minggu kepada anak. Namun apa yang anak saksikan, pasti akan diingat ditiru oleh anak tersebut. Hal ini dikatakan Pdt. Martiny Maramis Tumurang, STh ketika memimpin ibadah pembukaan Latihan Kepemimpinan Pelayan Anak (LKPA) Wilayah Mapanget II di Jemaat Bukit Sion Mapanget , Rabu (26/7) pukul 09.30 Wita.
Ia mengingatkan, komitment untuk menjadi pelayan Tuhan lewat anak sekolah minggu harus terus dipertahankan, seraya terus mengajarkan hal-hal positif, yang membangun iman dan karakter anak sekolah minggu.
“Tidak mudah mengajar anak sekolah minggu. Tapi ketika memberi diri, berkomitmen, maka disitulah kita menikmati, bersukacita karena boleh menjadi berkat bagi anak-anak. Oleh karena itu, tetaplah mempertahankan awal kita. Agar supaya didalam kita mau melakukan banyak hal, terus belajar maka kita akan dimampukan oleh Tuhan,” terang Pdt. Martiny dalam khotbahnya.
Ketua Badan Pekerja Majelis Wilayah (BPMW) Mapanget II Pdt. Simon Surentu, STh dalam sambutannya mengatakan, kehadiran para pelayan anak disuatu jemaat adalah hal yang luarbiasa. Sebab, tak banyak orang yang mampu menjalankan tugas tersebut dengan baik, apalagi konsisten menjadi guru sekolah minggu.
“Pelayan anak adalah peletak dari dari pendidikan yang nantinya akan membentuk sifat, karakter dari setiap anak untuk masa depan Gereja, bangsa dan negara. Ini adalah hal yang luarbiasa, sekalipun hasilnya belum kita nikmati saat ini. Tapi 15 – 20 tahun mendatang.” ujarnya.
Sementara itu, mewakili KPA Sinode GMIM Asisten Bendahara Pnt. Michael Mait, SKom mengungkap, LKPA adalah lanjutan dari Penataran Dasar Guru Sekolah Minggu (PDGSM) yang menjadi tanggung jawab Bidang Pendidikan dan Latihan (diklat) KPA Sinode GMIM. “Mudah-mudahan seluruh peserta yang mengikuti LKPA saat ini motivasinya bukan hanya sekedar mendapatkan sertifikat. Sebaliknya, kita harus mengamini bahwa ini adalah tahapan dimana atas perkenanan Tuhan kita semakin memperlengkapi diri, apakah sebagai Komisi Pelayanan Anak maupun sebagai guru sekolah minggu,” pesan Pnt. Michael Mait, SKom yang juga selaku Ketua Jaringan Peduli Anak Bangsa (JPAB) Regional Sulawesi Utara itu.
Di bagian lain, Ketua Panitia Pelaksana LKPA Wilayah Mapanget II Heronita Sigarlaki berharap kegiatan ini semakin menambah wawasan dan pengetahuan para pelayan anak, secara khusus bagaimana menata dan memanajemen pelayanan sekolah minggu. “Latihan Kepemimpinan Pelayan Anak (LKPA) ini diikuti 35 peserta dan menyajikan 12 materi. Berlangsung selama 4 hari dan akan berakhir pada Sabtu (29/7).” terang enci Nietha sapaan akrabnya.
(Peliput dan Foto: Frangki Noldy Lontaan. Editor: Pdt. Janny Ch. Rende, M.Th)