gmim.or.id – Jumat (18/8) s/d dan Sabtu (19/8) digelar Latihan Tenaga Pembina Remaja (LTPR) Wilayah Tatelu. Kegiatan yang dipusatkan di Jemaat GMIM Bethesda Tatelu yang diikuti para Pembina Remaja se-Wilayah Tatelu diawali dengan ibadah sekaligus dibuka oleh Ketua Badan Pekerja Majelis Wilayah (BPMW) Tatelu Pdt.Fristy Arthur Kelung, M.Th
Pdt. Arthur Kelung, MTh menyentil tentang pentingnya peran Pembina Remaja untuk membangun dan mengembangkan jatidiri dan karakter Remaja Gereja yang kuat dalam Persekutuan sehingga tidak goyah dari berbagai pengaruh yang menyesatkan. Seperti pergaulan bebas, minuman keras, narkoba dan lain sebagainya.
“Remaja Gereja harus dibentuk. Agar ketika memasuki usia pemuda mereka semakin matang dalam mengahadapi beragam tantangan dan mampu menjaga identitas diri di tengah kehidupan bergereja maupun bermasyarakat. Buatlah kegiatan-kegiatan kreatif sehingga menarik minat para Remaja untuk datang dalam persekutuan ibadah dan persekutuan di Kolom maupun di gereja.” ujar Kelung.
Pendeta yang pernah melayani di GMIM Kalvari Raanan Lama ini menyadari akan beratnya tantangan pelayanan kedepan. Maka melalui Komisi Pelayanan Remaja Wilayah (KPRW) Tatelu melaksanakan kegiatan LTPR, dan BPMW Talelu menyambut baik pelaksanaan LTPR itu.
Menurut Ketua KPRW Wilayah Tatelu Pnt. Charles Mamelas, kegiatan ini merupakan bagian dari Program Komisi Remaja Wilayah Tatelu dalam rangka mempersiapkan kader-kader Remaja GMIM untuk menjadi bagian dalam kepelayanan ke depan.
“Kehadiran para peserta bukan untuk mendapatkan legalitas untuk dipilih sebagai Ketua dan Anggota Komisi Pelayanan Kategorial Remaja periode mendatang. Tetapi lebih dari itu untuk menambah dan mengembangkan wawasan pelayanan agar tetap eksis dan mampu memberi diri sepenuhnya dalam kepelayanan remaja,” ucap Mamelas.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Pdt. Yessy Tulenan, STh, menambahkan, bahwasannya tantangan pelayanan Remaja ke depan begitu kompleks sehingga perlu dibekali dengan baik. “Sehingga para Pembina Remaja mampu menunjukkan eksistensi mereka untuk menjadikan Remaja-remaja Gereja di Wilayah Tatelu tangguh dan tidak gampang terbuai dengan “jajanan” yang semakin hari semakin merambah di tengah jemaat dewasa ini,” terang Tulenan.
Kegiatan LTPR Wilayah Tatelu diikuti sekitar 100 peserta yang berasal dari 6 (enam) jemaat di Wilayah Tatelu. Sebagai pembawa materi, unsur Komisi Pelayanan Kategorial Remaja Sinode GMIM dan Badan Pekerja Majelis Wilayah Tatelu.
(Penulis: Frangki Noldy Lontaan. Foto: Panitia. Editor: Pdt. Janny Ch. Rende, M.Th)