Kesetiaan Tak Berubah Sekalipun Dicampakkan dalam Api
Daniel 3:19-22
Semakin berat dan besar penderitaan, maka semakin besar dan mulia kesaksian hamba-hamba-Nya. Para martir gereja telah mencurahkan darah mereka demi Injil, tapi darah mereka telah menjadi benih-benih dalam pertumbuhan gereja.
Kesetiaan pada Allah yang ditunjukkan oleh Sadrakh, Mesakh dan Abednego dengan tidak memuja dewa dan menyembah patung emas mendatangkan kemarahan yang luar biasa dari raja. Ia memerintahkan supaya perapian sebagai hukuman bagi mereka dibuat tujuh kali lebih panas. Ini dilakukan agar orang yang menerima hukuman dalam perapian tidak dapat meloloskan diri dan mati tersiksa dengan panasnya api. Di depan mereka dipersiapkan tentara yang terpilih, yang sangat kuat untuk melemparkan mereka ke dalam perapian. Lalu mereka dicampakkan kedalam api bahkan para tentarapun turut mati akibat panasnya api. Inilah penyiksaan yang akan dialami oleh orang-orang yang melawan perintah raja karena kesetiaan imannya pada Tuhan.
Tantangan warga gereja masa kini belum seberapa bila dibandingkan ancaman penyiksaan kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Bukan hanya ancaman hilang jabatan, kuasa dan materi atau berkurangnya akses keuntungan. Pengalaman iman mereka menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi setiap keluarga Kristen agar tetap setia dengan iman yang teguh apapun tantangan dan penderitaan yang kita hadapi. Amin.
Doa: Ya Tuhan tolonglah kami untuk tetap setia mengikuti Dikau, agar tantangan dan penderitaan tidak menyeret kami untuk murtad dan berpaling dari komitmen kesetiaan kami pada-Mu. Amin.