TEMA BULANAN : “Penatalayan yang Memiliki Kapabilitas, Integritas dan Komitmen”TEMA MINGGUAN : “Berdoalah Supaya Jangan Jatuh dalam Pencobaan”
Bacaan Alkitab : Lukas 22 : 39 – 46
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Hidup adalah perjuangan, yaitu perjuangan untuk hidup. Hidup yang dimaksud ini, bukan hanya hidup dalam dunia tetapi hidup berkelanjutan bersama Tuhan dalam Sorga. Menggapai hidup yang diperjuangkan, tentu ada usaha yang harus dilakukan seperti belajar, bekerja dan beribadah. Walaupun demikian se-mua usaha untuk hidup ini tidak selalu berjalan sebagaimana yang diharapkan. Kenapa begitu ?
Harus diakui bahwa kita tidak berada di dalam dunia yang kosong. Kita berada dalam dunia yang beraneka ragam suku, budaya, ras, politik agama dan sebagainya. Bahkan secara intern keluarga dan jemaat, kita terdiri dari berbagai karakter, kemauan dan kepentingan. Dalam realita seperti ini, persamaan, perbedaan, tantangan, godaan bisa menjadi kekuatan tapi juga bisa menjadi ancaman yang merusak jati diri, integritas, perse-kutuan bahkan bisa menggugurkan iman percaya kepada Yesus apalagi kalau berbarengan dengan kemiskinan, ketidakadilan, tekanan dan permusuhan. Akibatnya bisa menggagalkan visi dan misi hidup untuk hidup bersama Tuhan. Dalam bahasa Alkitab semua ini dapat disebut sebagai pencobaan yang bisa menjatuhkan bahkan mematikan, jika tidak disadari dan diken-dalikan sesuai kehendak Tuhan.
Renungan di minggu ini diberi tema: “Berdoalah Supaya Jangan Jatuh dalam Pencobaan”, dengan maksud supaya dalam hidup kita mengandalkan doa dan tetap berdoa agar tidak jatuh dalam pencobaan sebagaimana ajakan Yesus dalam perenungan kita di minggu sengsara ini.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Berita dalam perikop yang kita baca ini tak dapat dipisahkan dengan ceritera yang ditulis oleh penginjil Lukas untuk mem-perkenalkan Yesus mulai dari kelahiran, pelayanan, penderitaan, kematian, kebangkitan dan kenaikan-Nya ke Sorga, yang dituju-kan kepada Teofilus sahabatnya atau kepada seseorang yang terhormat yang sangat mendukung pewartaannya. Lukas mem-perlihatkan, sebagaimana yang dituliskannya juga dalam kitab Kisah para Rasul, bahwa Roh Kudus mempunyai peran yang sangat sentral dalam pelayanan Yesus bahkan dalam pewartaan para murid selanjutnya (Lukas 1:15, 35, 4 : 1 , 18, 11:13). Dan salah satu hal yang sangat penting bagi Yesus dalam pelayana-Nya adalah doa.
Secara khusus dalam perikop ini, jelas dikatakan bahwa Yesus sangat mementingkan doa dan sering berdoa di tempat yang sepi di luar kota. Dikatakan (ayat 39) “Lalu pergilah Yesus ke luar kota dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit Zaitun. Murid-murid-Nya juga mengikuti Dia. Di tempat itu (ayat 40), Ia ber-kata kepada mereka: “Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan (godaan, ujian). Pencobaan ini pasti berat dan bukan penyerahan kepada kejahatan. Dan ini sudah dikata-kan oleh Yesus di ayat 37, bahwa nas kitab suci digenapi di dalam Dia, bahwa Ia akan terhitung di antara pemberontak-pemberontak, dimana hal ini kemudian mengakibatkan mereka tercerai berai setelah Yesus ditangkap seperti seorang penjahat, pada ayat-ayat selanjutnya dari perikop ini. Setelah berkata demikian (ayat 41) Ia menjauhkan diri, artinya mencari tempat sendiri, dari mereka kira-kira sepelempar batu. Lalu Ia berlutut dan berdoa. Dalam doa ia berkata (ayat 42) “Ya Bapa-Ku, jika-lau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukan-lah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.” Cawan menunjuk pada penderitaan yang akan dialami-Nya. Yesus bermohon supaya Ia tidak mengalami-Nya. Tapi dalam ketaatan-Nya Ia berkata bukanlah kehendak-Ku, melainkan ke-hendak-Mu yang terjadi. Ini menunjukkan kesediaan untuk mengikuti kehendak Bapa yang terjadi, sekalipun Ia menderita untuk maksud penyelamatan manusia (lih. 9:22, 18:31-33, 22:20-22).
Pergumulan Yesus untuk menaati kehendak Bapa-Nya tentulah sangat berat, hal ini dibuktikan dengan hadirnya seorang malai-kat dari langit untuk memberi kekuatan kepada-Nya (ayat 43). Kekuatan, bukan untuk menghindari penderitaan, tapi kekuatan untuk meminum cawan penderitaan. Ini membuat Yesus sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah (ayat 44). Lukas tidak mengatakan bahwa keringat-Nya itu berupa darah; dia hanya mengatakan bahwa keringat itu seperti darah. Tercatat beberapa kasus dalam sejarah kedokteran di mana penderitaan mental yang berat disertai dengan menetesnya darah dari kulit, karena pecahnya pembuluh darah.
Sesudah berdoa (ayat 45) Yesus kembali kepada murid-murid-Nya, tetapi Ia mendapati mereka sedang tidur karena dukacita. Para murid bukannya tidak peka terhadap penderitaan Guru mereka, tetapi mereka kelelahan akibat ketegangan fisik dan emosi. Yesus berkata kepada mereka (ayat 46): “Mengapa kamu tidur? Bangunlah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.”
Yesus mengulang kembali supaya mereka berdoa, berarti doa penting dan sangat penting untuk dilakukan supaya, mereka tidak jatuh (jatuh = tidak tahan) dalam pencobaan.
Makna dan Implikasi Firman
- Doa adalah sarana yang dikaruniakan Allah kepada manusia untuk dapat berkomunikasi dengan-Nya. Melalui doa umat dapat menyampaikan pengakuan, syukur, pujian, harapan, terima kasih, dan permohonan. Dengan demikian doa sangat penting untuk dilakukan dalam berbagai keadaan dan kesem-patan termasuk ketika berhadapan dengan pergumulan dan pencobaan dalam hidup. Inilah yang dilakukan Yesus yang datang berdoa di Bukit Zaitun bersama murid-murid-Nya, ketika menghadapi jalan-jalan sengsara-Nya.
- Pilihlah tempat yang baik untuk berdoa sehingga dapat berkonsentrasi menyampaikan isi hati pada Tuhan. Juga ajaklah orang lain, untuk melakukan doa pribadi ataupun doa bersama. Kita yakin bahwa ada malaikat yang Tuhan kirim untuk menolong kita menghadapi berbagai tanggung jawab bahkan cobaan yang harus kita lalui .
- Memikul tanggung jawab pelayanan harus siap menderita sebagai tanda ketaatan kepada Bapa di Sorga. Inilah ketela-danan yang ditunjukkan oleh Yesus. Menjadi pelayan Tuhan harus mengandalkan dan pasrah dalam doa. Melepaskan kepentingan, kemauan bahkan harga diri pribadi pada kehen-dak Tuhan termasuk dalam menghadapi program pelayanan selanjutnya, di dalamnya ada pencobaan yang dapat meng-hadang.
- Secara rohani banyak orang Kristen telah tertidur karena kelelahan mengejar prestasi dan prestise dengan berbagai kesibukannya sehingga tidak ada jam doa pribadi dan doa bersama keluarga. Kalaupun ada, karena semua sibuk rumusan doanya menjadi lain: mari kita berdoa menurut kece-patan kita masing-masing. Amin.
- Serahkan semua cita-cita, harapan, kerinduan dan pergumulan kita kepada Tuhan dalam doa termasuk pelayanan GMIM, di dalamnya untuk memilih BPMS. Jangan jatuh dalam penco-baan karena kepentingan pribadi atau pun melalui upaya “black campaign” maupun cara-cara yang tidak terpuji lainnya. Mari kita berdoa agar Tuhan menuntun dan menunjukkan orang-orang yang dipilih-Nya untuk pelayanan pada periode selanjutnya.
- Berdoa berarti siap taat dan mengikuti kehendak Tuhan bukan untuk memuaskan keinginan hawa nafsu yang pada akhirnya tidak menerima apa-apa (Yakobus 4:3)
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Apa arti doa dan pencobaan dan apa artinya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, berdoalah supaya kamu jangan jatuh dalam pencobaan?
- Mengapa orang Kristen sekarang kurang bahkan ada yang tidak berdoa, apa saja penyebabnya ?
- Apa saja bentuk-bentuk pencobaan masa kini yang dapat membuat kita jatuh, karena tidak berdoa ?
NAS PEMBIMBING: Matius 26:41
POKOK – POKOK DOA :
- Warga gereja supaya terus berdoa tanpa jemu-jemu.
- Warga gereja berdoa dalam ketaatan pada kehendak Bapa di Sorga yang jadi.
- Tuhan berkenan atas setiap doa warga gereja.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: MINGGU SENGSARA V
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Persiapan: KJ No. 162 Hosiana Putra Daud
Ses. Nas Pemb : KJ No.26 Mampirlah Dengar Doaku
Pengakuan Dosa: Doaku dan Keluhku Hu
Pemberitaan Anugerah Allah : KJ No.27 Meski Tak Layak Diriku
Ajakan Mengikuti Yesus di Jalan Sengsara: KJ No. 460 Jika Jiwaku Berdoa
Ses Doa, Pembacaan Alkitab: NNBT No. Naikkan Doa Pada Allah.
Persembahan: KJ No. 441 Kuasa-Mu dan Nama-Mulah.
Nyanyian Penutup: KJ No. 454 Indahnya Saat Yang Teduh.
ATRIBUT:
Warna dasar ungu dengan simbol XP (Khi-Rho), cawan pengucapan, salib dan mahkota duri.
-Trimksih utk mtpjnya.
-Bolekah mtpj dimuat pd hr rabu (minus 4hr) sblum hr minggu brjalan? Trimksih