Siapa menabur dia menuai

0
1695

Siapa Menabur, Dia Menuai
Lukas 19 : 20 – 21

Renungan Harian Keluarga ~ Selasa, 10 Juli 2012

     Siapa menabur dia menuai. Suatu ungkapan yang sulit dibantah kebenarannya. Kalau kita melakukan sesuai maka akan memanen apa yang kita perbuat. Bahasa ini dekat dengan pertanian. Di beberapa tempat di tanah Minahasa raya ini ada pelaksanaan pengucapan syukur. Dahulu praktek pengucapan syukur baik dalam kesaksian Alkitab Perjanjian Lama maupun juga praktek pengucapan syukur leluhur di tanah Minahasa adalah membawa buah sulung hasil pertanian ke rumah Gereja.

Mereka membawa hal yang terbaik kepada Tuhan. Persembahan itu berupa jagung atau beras, ubi kayu, dll. Semua itu dipersembahkan kepada Tuhan karena mereka mengimani Tuhan Allah yang mereka sebut Empung atau Kesuruan telah memberi berkat kepada mereka. Tetapi juga mereka tahu kemampuan mereka memberi karena mereka memberi respons pada perintah Tuhan untuk bekerja keras. “Siapa yang menabur, dia akan menuai”. Yang bekerja keras mereka akan memanen. Itu dilakukan karena kasih kepada Tuhan. Jadi kita dapat mengatakan bahwa bekerja yaitu mengelola akan karunia Tuhan adalah perintah Tuhan. Jadi belajar dari firman Tuhan ini kita didorong untuk mengembangkan etos kerja yang tinggi, yang menciptakan moralitas ekonomis yang kristiani. Siapa yang beriman kepada Tuhan Yesus perlu menunjukkan dengan sikap bertanggung jawab mengelola setiap karunia yang diberikan Tuhan kepadanya; dengan begitu dia juga sedang mengasihi sesamanya, mulai dari keluarganya, orang lain yang dekat dengannya. Menabur berarti jawaban orang beriman terhadap karunia yang diberikan Tuhan dengan mengelola karunia dan pengelola karunia mendatangkan penuaian berkat bagi dirinya, keluarganya dan bagi Gereja dan masyarakat luas. Amin.

Doa: Terima kasih Tuhan Yesus atas pengajaran-Mu. Tolonglah kami supaya kami melaksanakan tugas kerja kami dengan sebaik-baiknya demi hormat dan kemuliaan Mu yang memberi berkat bagi kami dan demi kesejahteraan keluarga dan Gereja serta masyarakat dimana kami berada. Amin.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here