Mohon Ampun dan Pengasihan Tuhan
Mazmur 25:15–18
Pengungkapan tulus dan terbuka untuk suatu kesalahan adalah bentuk karakter yang bijak dan perlu diacungi jempol. Daud adalah tipe pribadi yang sangat terbuka dengan semua persoalan yang pernah terjadi dan tidak ditutupi. Apa yang mengganjal hidupnya, dia sampaikan untuk ditilik oleh Tuhan. Dia sebatang kara, tertindas, merasa sesak, ada dalam kesulitan, kesukaran, menderita sengsara dan sadar penuh/insaf serta memohon ampun, karena semua ini akibat dosa yang telah diperbuatnya. Dalam realitas kita juga sama, bahwa dosa dan kesalahan yang terjadi tidak dapat kita sembunyikan. Akui bila kita telah berdosa, mohon ampunlah kepada-Nya, dan buatlah hidup ini lebih baik, bertobat serta melakukan apa yang Tuhan mau. Sebagai keluarga kristen tentu bila ada masalah yang terjadi, bukankah kita harus lebih terbuka? Bukankah kita carikan solusi bersama? Bukankah kita harus berdoa kepada Tuhan agar Dia mengampuni kita? Itulah sebabnya dalam berbagai aktifitas, hen-daknya kita selalu sadar bahwa Tuhan tidak pernah kompromi dengan dosa.
Hari kedua di bulan Desember ini, terus memacu kita semua sebagai keluarga dan warga jemaat untuk menghayati minggu Advent/penantian kita bagi Sang penebus. Kalau kita berbuat dosa, secepatnya kita memohon ampun dan minta pengasihan-Nya. Sebagai keluarga hendaknya selalu secara rutin, mewu-judkan ketaatan dan kesiapan kita menyambut Sang Juruselamat. Amin.
Doa: Tuhan, ampunilah kami dari setiap dosa dan kesalahan, dan berkatilah kami yang akan beraktifitas pada hari ini. Amin.