Tidak Ada yang Mustahil Bagi Allah
Keluaran 4:6-7
Penyakit kusta pada zaman orang Ibrani adalah penyakit yang dipandang tidak bisa disembuhkan, yang dianggap berbahaya dan najis, karena dapat menular. Oleh karena itu orang yang mendapat penyakit kusta harus diasingkan dari masyarakat. Jika orang yang berpenyakit kusta itu sembuh, maka imamlah yang harus mengumumkan atau menyatakan bahwa orang itu telah tahir, melalui upacara pentahiran. Tahapan proses yang resmi dalam budaya keagamaanlah yang memungkinkan orang yang berpenyakit kusta, yang dinyatakan sembuh dapat kembali dalam pergaulan masyarakat. Perta-nyaannya adalah mengapa dalam rangka menyakinkan Musa yang ragu, tidak percaya diri dalam menerima panggilannya, Tuhan membuat tanda mujizat dari tangan Musa? Ketika tangan Musa dimasukan ke dalam baju, kemudian ditarik keluar tangan Musa telah berpenyakit kusta putih, lalu tangan Musa dima-sukkan kembali ke dalam baju, kemudian tangan itu ditarik kembali tangan itu telah pulih. Apa artinya? Artinya sesuatu yang bagi manusia itu tidak mungkin, ternyata dalam kekuasaan Allah tidak ada yang mustahil. Kemudian justru Allah sendiri memakai tangan Musa, dari diri Musa, setelah sebelumnya tongkat yang dijadikan tanda. Mengalami sesuatu yang ajaib dari dirinya sendiri, dari tubuh sendiri seharusnya membuat Musa tidak boleh bimbang akan kekuasaan Tuhan yang berlaku bagi dirinya dalam memimpin orang Ibrani keluar dari tanah perbudakan Mesir menuju tanah perjanjian.
Manusia hanya butuh percaya dan yakin akan perkataan Firman-Nya. Modal utama untuk mengerjakan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab yang Tuhan berikan kepada masing-masing anggota keluarga adalah percaya akan penyertaan dan pertolongan Tuhan. Ketika Allah bekerja, Allah campur tangan sebagaimana kita menghadirkan Allah dalam kehidupan keluarga kita maka ada banyak hal yang tidak pernah kita pikirkan ternyata Allah nyatakan dalam kehidupan kita. Amin.
Doa: Ya Tuhan karuniakan kami hati yang percaya akan perkataan Firman Tuhan. Tolonglah kami untuk dapat melang-kah dalam kehidupan ini dengan penuh keyakinan bahwa Allah di pihak kami. Jauhkanlah kami dari sikap yang memberontak kepada Tuhan. Amin.