GMIM.or.id – Rumah Sakit Betesda GMIM Tomohon berawal dari sebuah Rumah Sakit Bersalin (1940). 10 tahun kemudian atau tepatnya tanggal 5 Agustus 1950, diresmikan dengan nama “Rumah Sakit Kristen Protestan Tomohon” yang kemudian menjadi “Rumah Sakit Bethesda Tomohon”. Pendirian Rumah Sakit ini dipelopori oleh Ds. A.Z.R. Wenas (Ketua Sinode GMIM saat itu), dan berlokasi di bekas Kantor Sinode dan Sekolah Wanita (dibagian Barat bangunan RS Betesda sekarang ini). Menjelang usia ke 75 di tahun 2015 ini, Rumah Sakit Umum GMIM Bethesda Tomohon berbenah untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Sabtu, 10 Januari, bertempat di Aula RSU GMIM Bethesda Tomohon dilaksanakan pergantian Direksi, lewat Surat Keputusan Badan Pengurus Yayasan Medika GMIM nomor: 05/SK/Y.Medika GMIM/I/2015 Tentang Pelaksana Tugas Direksi RSU GMIM Bethesda Tomohon.
Franckie R. R. Maramis, M.Kes, PKK, S.PT (Ketua Badan Pengurus Yayasan Medika GMIM), mengungkapkan bahwa secara struktural pelaksanaan pelaksana tugas direksi dilakukan karena memang sudah waktunya. Kami sangat berharap kepada pelaksana tugas agar integritas, fleksibilitas dan loyalitas dalam pelayanan harus ada. Kualitas dan profesionalitas pelayanan RSU GMIM Bethesda Tomohon menjadi bagian dari tugas Direksi dan itu semua ditunjang dengan pendidikan, pelatihan dan pengalaman. Tiga dokter yang diangkat sebagai pelaksana tugas Direksi, dinilai layak berdasarkan track record yang sudah terbukti di tempat mereka masing-masing menjalankan tugas saat ini, yaitu RS Pancaran Kasih Manado, RS Siloam Sonder dan RS Kalooran Amurang.”
Terkait pelaksana tugas Direksi, Ketua BPMS GMIM yang juga sebagai Badan Pembina Yayasan Medika, Pdt. DR. H.W.B. Sumakul mengatakan: “Pelantikan dilaksanakan saat ini, supaya tidak ada kevakuman atau kekosongan. Apresiasi dan terimakasih BPMS berikan kepada pengurus lama yang boleh memberi tenaga, waktu dan pikiran saat bertugas di RSU GMIM Bethesda Tomohon. Jumlah Direksi yang baru dilantik dengan personil 3 orang sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk kategori RSU Bethesda yaitu Type C. Kepada Direksi baru, Pdt. Sumakul berpesan agar selalu mengandalkan Tuhan, dan selamat mendedikasikan hidup kepada Gereja Masehi Injili di Minahasa. Pelihara relasi dengan orang lain. Sebab, ketika kita kehilangan integritas kita kehilangan segalanya. Pdt. Sumakul juga berharap ada kerjasama dari Direksi lama untuk mengkondusifkan kepemimpinan yang baru. Pelaksanaan pergantian ini hanya pelaksana tugas (plt), tidak definitif, atau dengan kata lain melaksanakan tugas dalam masa transisi. Semua yang berdedikasi dengan penuh kepada Tuhan dan Gereja Masehi Injili di Minahasa diberikan kesempatan bekerja di RSU ini. Untuk berkarya dan memberi diri. Pelihara persatuan dan kesatuan. Angkat lebih tinggi panji Kristus dan bendera GMIM.
(Penulis: Frangki Noldy Lontaan) (Foto: Frangki Noldy Lontaan) (Editor: Pdt. Janny Ch. Rende, M.Th)