TEMA BULANAN “Kehidupan Kristiani Dalam Solidaritas Berbangsa”
TEMA MINGGUAN “Solidaritas Dalam Menjaga Kawanan Domba Allah”
Bahan Alkitab: Yeremia 31:10-12; 1 Petrus 5:1-4
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Di zaman sekarang ini manusia tergiring dalam berbagai kegiatan dan kesibukan. Bahkan tidak jarang kehidupan keluarga turut merasakan dampaknya, sebab baik orangtua maupun anak-anak begitu sibuk dengan kegiatan masing-masing. Dalam kehidupan berjemaat tidak jarang muncul juga kritikan dari anggota jemaat, bahwa pelayanan gereja kelihatannya lebih banyak terarah pada acara-acara sremonial, sehingga menyebabkan terjadi pengabaian pada bentuk-bentuk pelayanan penggembalaan. Padahal pelayanan gereja seharusnya peduli kepada pergumulan anggota jemaat dalam kesehariannya. Sebab kekurang pedulian menyebabkan anggota jemaat tercerai-berai, sehingga ada yang meninggalkan persekutuan gereja. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara seringkali perpecahan itu dipicu oleh sikap dari para pemimpin bangsa yang tidak bijaksana, juga disebabkan pada masalah kesenjangan ekonomi, politik, dan budaya. Belum lagi adanya masyarakat yang hidup ditengah-tengah kemiskinan yang jauh dari hidup sejahtera. Melalui realitas ini dibutuhkan sikap ” Solidaritas Menjaga Kawanan Domba Allah”
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Dalam Yeremia 31:10-12 secara terbuka di ceritakan kondisi bangsa Israel yang terserak dan tercerai-berai jauh di pesisir Babilonia dan Asyur tempat mereka ditawan. Bangsa itu menurut ayat 2 adalah bangsa yang terluputkan dari pedang para penguasa Babel dan Asyur. Dengan lain perkataan bahwa bangsa itu adalah sisa dari semua keluarga Israel yang terluput dan masih hidup. Sejarahnya, sebab sejak Tahun 722 SM banyak di antara mereka yang terserak atau tercerai-berai karena di bawa dan ditawan di Asyur dan lainnya dibawa ke Babel pada tahun 605,597 dan 586 SM. Kondisi penawanan dan pembuangan itu adalah cara Tuhan untuk mendidik mereka agar bertobat dari pemberontakan kepada Tuhan, dan saatnya tiba bahwa Allah yang telah menyerakkan bangsa Israel akan menggumpulkan mereka dari berbagai penjuru pembuangan, dalam rangka pembebasan yang bertujuan untuk membawa mereka kembali ke tempat asalnya, karena kasih-Nya yang kekal kepada umat-Nya. Allah berjanji untuk menjaga, memelihara, menuntun dan menganugerahkan kehidupan yang sejahtera kepada bangsa yang dikasihi-Nya. Upaya dari Allah bagi umat-Nya dengan: membebaskan, menggumpulkan, menjaga, memelihara, menuntun dan menganugerahkan kehidupan sejahtera dari hasil-hasil pertanian dan peternakan, adalah tindakan dalam kebajikkan Tuhan yang dilukiskan seperti gembala kepada kawanan domba-Nya, dengan tujuan agar umat yang dikasihi-Nya tidak lagi hidup merana, melainkan berseri-seri dan diliputi dengan sukacita (sorak-sorai).
Dalam 1 Petrus 5:1-4, rasul menasehati para penatua sebagai pelayan dan pemimpin Jemaat pada waktu itu, untuk menggembalakan kawanan domba atau jemaat Yesus Kristus yang dipercayakan kepada mereka untuk dilayani. Tujuannya ialah agar mereka harus bertanggung-jawab: memelihara keyakinan iman Jemaat sehari-hari, tetapi juga mendisiplinkan yang tidak setia beriman, melindungi dari berbagai ancaman kehidupan, memberi makan firman Allah sebagai tuntunan dalam kehidupan, agar Jemaat tetap sejahtera. Dalam memimpin dan melayani kawanan domba para gembala harus melakukannya dengan sukarela dan jangan karena terpaksa. Juga dinasehati agar waspada terhadap dosa yang berbahaya, yaitu: mencari keuntungan materi melalui profesi mereka dan memerintah dalam kuasa yang menguasai dengan menyalah-gunakan wewenang mereka, melainkan menjadi teladan dalam pengabdian kepada Kristus, melalui: kerelaan, rendah hati, ketekunan, kebenaran dan dalam kuasa Allah yang penuh kasih. Bagi gembala yang sungguh-sungguh dan tanpa pamrih memimpin dan melayani kawanan domba (Jemaat milik Kristus), maka Gembala Agung yaitu Yesus Kristus sendiri, berjanji menganugerahkan mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
Makna dan Implikasi Firman
Kita sebagai Gereja yang juga bagian dari anak-anak bangsa sedang berada di era modern dengan berbagai fenomena yang dihadapi sebagai tantangan tetapi juga peluang. Ada yang mengatakan, bahwa: ”berbagai tantangan harus kita hadapi tetapi juga berbagai peluang patut kita raih”. Berbagai fenomena yang tampil di sekitar kita yang juga mempengaruhi sendi-sendi kehidupan keluarga, Jemaat dan Bangsa, antara lain: dalam keluarga kesibukkan kerja dan kegiatan baik orang tua, maupun anak-anak telah berdampak pada kurangnya waktu berkumpul dan berkomunikasi satu dengan yang lain, sehingga berakibat pada kondisi tercerai-berai dan tidak lagi saling memperhatikan. Padahal orangtua walaupun sibuk dalam perjuangan mensejahterakan keluarga, mestinya senantiasa harus tampil dalam peran sebagai gembala bagi anggota keluarga yang adalah kawanan domba. Dalam kehidupan ber-Jemaat, para Pelayan sudah berjanji untuk memimpin dan melayani anggota Jemaat yang dipercayakan oleh Yesus Kristus Kepala Gereja dan Gembala Agung segala domba. Memang upaya menggumpulkan anggota Jemaat dengan rajin dilakukan setiap minggu, namun kritikan anggota Jemaat agar kehidupan dan pergumulan mereka sehari-hari butuh diperhatikan, rasanya bukanlah kritikan yang mengada-ada. Persoalannya meski para pelayan harus terbeban dengan tugas pokok sehari-hari, namun peran untuk solider dalam kehidupan dan pergumulan kawanan domba, tidaklah boleh diabaikan. Selanjutnya dalam kehidupan berbangsa, dimana tidak sedikit anggota Gereja yang dipercayakan Tuhan untuk menjadi pemimpin masyarakat. Rasanya perlu siuman dan sadar melihat kondisi masyarakat yang masih terpinggirkan dari kehidupan yang layak. Kondisi masyarakat seperti itu, seharusnya menyadarkan para pemimpin untuk solider menjaga dan membimbing kawanan domba Allah kearah hidup sejahtera.
PERTANYAAN
- Apakah peran gembala dalam kondisi yang dialami domba menurut teks pembacaan Alkitab kita?
- Apa dan bagaimanakah tindakan kita untuk solider menjaga kawanan domba dalam keluarga, gereja dan bangsa?
NAS PEMBIMBING : Mazmur 23:1-3
POKOK-POKOK DOA
- Keluarga agar saling memperhatikan, meski masing-masing diperhadapkan dengan berbagai kesibukkan kerja dan kegiatan.
- Anggota Jemaat dalam pergumulan dan para Pelayan dalam tugas pokoknya sehari-hari, namun terus-menerus melayani secara utuh, agar anggota Jemaat terbebas dan terpelihara dari berbagai belenggu hidup dan para Pelayan dikaruniai mahkota kehidupan dari Tuhan.
- Bangsa dan Negara dalam memperhatikan masyarakat yang terpinggirkan, agar dapat menikmati kehidupan yang layak dan sejahtera.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK III
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Nyanyian Masuk :KJ.No.454:1-2 “Indahnya Saat yang Teduh”
Nas Pemb : KJ.No. 415:1-2 “Gembala Baik Bersuling Nan Merdu”
Pengakuan dosa: Ny. Rohani ”Lihat Domba Allah”.
Anugerah Allah: NNBT No.9 “Ku Akan Selalu Bersyukur”
Sesudah Pembacaan Alkitab: KJ.No.285:1-2 “Tuhankulah Gembalaku”
Persembahan: NNBT No.35 “Tuhan Kau Gembala yang Baik”.
Penutup KJ.No. 407:1-2 “Tuhan Kau Gembala Kami.
ATRIBUT YANG DIGUNAKAN:
Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.