MTPJ 29 Juli – 4 Agustus 2012

0
1580

Tema Mingguan: “Harta Kebersamaan”

Tema Bulanan: “Ekonomi Yang Injili”

Bahan Alkitab: Kisah Para Rasul 4:32-37

A. ALASAN PEMILIHAN TEMA

     Tema diangkat untuk mencermati dan menyikapi kehidupan masa kini yang hidup di tengah dunia dimana gaya hidup semakin individualistis, meningkatkan diri sendiri semakin nampak, kasih kebanyakan orang menjadi pudar. Gereja tanpa sadar terkontaminasi gaya hidup seperti itu, tidak peduli dengan saudara seiman, tidak mau tahu dengan kesulitan orang lain, mulai membangun kubu-kubu kelompok dan sengaja menutu mata terhadap mereka yang berada dalam kesulitan. Seringkali kita mendengar pernyataan demikian: “Janganlah memikirkan kebutuhan orang lain, untuk diri sendiri saja tidak cukup.” Dalam cara berpikir dan cara hidup yang seperti ini, kita diajak untuk merenungkan kembali cara dan pola hidup dari jemaat mula-mula yang disaksikan menurut Kisah Para Rasul 4:32-37, di mana kepentingan pribadi tidak diutamakan melainkan kepentingan bersama.

B. PEMBAHASAN TEMATIS

B.1. Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)

     Peristiwa Pentakosta telah memunculkan gaya hidup Kristiani jemaat mula-mula. Mereka mengungkapkan iman mereka dalam hal: saling mengasihi, saling menolong, yaitu mempraktekkan dalam kehidupan bersama, bahwa segala sesuatu menjadi milik bersama. Realitas menunjukkan bahwa jemaat mula-mula banyak yang hidup dalam kekurangan. Rasa sepenanggungan (sehati dan sejiwa, ayat 32) mendorong mereka untuk berbagi kasih. Mereka yang berkecukupan rela membagi miliknya kepada yang memerlukan. Harta milik digunakan untuk memperkuat, memperlancar dan memperluas jangkauan pelayanan. Sistem pelayanan berbagi kasih lakukan secara terorganisir yaitu dengan membawa hasil penjualan milik mereka kepada Para Rasul. Kelebihan yang satu mencukupkan kekurangan yang lain, supaya ada keseimbangan, seperti ada tertulis: “Orang yang mengumpulkan banyak tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit tidak kekurangan” (bnd. 2 Korintus 8:12-15). Mereka saling menghidupkan. Semua itu bisa dilakukan karena Roh Kudus bekerja dalam hidup mereka.

B.2. Makna dan Implikasi Firman

     Cara hidup jemaat mula-mula kiranya menjadi model bagi kehidupan Gereja Tuhan masa kini. Sekaligus merenungkan dan bertanya apakah pelayanan kita, kehadiran kita sebagai pelayan dan umat masih dipimpin, dikendalikan oleh Kuasa Roh Kudus. Ataukah kita telah melangkah terlalu jauh tanpa dikendalikan oleh Roh Kudus – ini nampak dalam kehidupan gereja. Dalam kenyataan masih mulai memudar, apalagi dipengaruhi oleh roh modernisme seperti individualisme, materialisme dan konsumerisme, sehingga hidup sehati sejiwa kurang nampak dalam mengatasi berbagai pergumulan gereja. Akibatnya di mana-mana terjadi banyak kemiskinan, pengangguran, kurangnya pekerjaan, gaya hidup saling membantu (mapalus) semakin menipis.

Gereja terpanggil untuk memaksimalkan mereka yang berkelebihan untuk berpartisipasi dalam cara-cara penanggulangan kemiskinan menyangkut penyediaan lapangan pekerjaan, memberdayakan potensi warga jemaat, melatih keterampilan, memaksimalkan kelompok fungsional dan terus mengembangkan program kemitraan dalam segala segi kehidupan dalam rangka peningkatan ekonomi warga jemaat.

 

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Apa yang kita pahami dari cara hidup jemaat mula-mula menurut Kisah Para Rasul 4:32-37?
  2. Bagaimana kehidupan jemaat masa kini dibandingkan dengan cara hidup jemaat mula-mula?
  3. Daftarkan dan Evaluasi program gereja: Peningkatan ekonomi Jemaat dan sejauh mana berdampak dalam kehidupan warga jemaat sebagai wujud kebersamaan gereja!

 

NAS PEMBIMBING: 2 Korintus 8:12-15

POKOK-POKOK DOA

  • Kasih mula-mula supaya tetap terpelihara dalam kehidupan pelayan dan jemaat
  • Tindakan kepedulian, kerelaan berkorban, berbagi dengan tulus dari yang bekelebihan kepada yang berkekurangan
  • Agar umat terus berusaha berkarya di bidang kerja masing-masing supaya berhasil

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:  HARI MINGGU BENTUK V

NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Persiapan: KJ No.7:1,4
Ses. Tahbisan: KJ No.423:1-4
Ses. Pengakuan Dosa: NKB No.1-4
Ses. Jaminan-Nya menguatkan: NKB No.195:1,3
Ses. Pemberitaan Firman: NKB No.116:1,4
Persembahan: NKB No. 199
Penutup: KKR No.169

ATRIBUT YANG DIGUNAKAN:
Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here