Pemkot Tomohon Dialog Bersama BPMS GMIM

0
897

gmim.or.id – Rabu (14/12/2016) bertempat di Kantor Sinode GMIM, Walikota Tomohon Jimmy F. Eman, SE, Ak bertatap muka dengan jajaran BPMS GMIM terkait rencana Pemkot Tomohon yang akan membangun menara Alfa Omega di Pusat Kota Tomohon.

Walikota Jimmy F. Eman, SE, Ak mengatakan, maksud berkunjung dan dialog dengan BPMS GMIM untuk mendapatkan saran, usul serta masukan. Sebab, lokasi menara ini, juga akan menggunakan lahan  aset milik GMIM. “Seperti apa masukan, akan kita pikirkan bersama para penentu kebijakan.  Kesempatan ini menjadi momen tepat untuk memberikan masukan untuk pembangunan menara tersebut.  Karena ini merupakan salah satu program utama Pemkot Tomohon dalam mengubah mengubah wajah Pusat Kota Tomohon. Anggarannya Rp.  10 miliar,” ungkap Walikota.

Sementara itu, Ketua BPMS GMIM Pdt. DR. HWB Sumakul mengungkap, pihaknya menyambut baik rencana pembangunan menara Alfa Omega tersebut. Baginya, menara Alfa Omega tersebut bisa menjadi Landmark Kota Tomohon, tanpa mengesampingkan keberadaan lingkungan hidup sekitarnya. “Sebaiknya total ketinggian menara 40 meter. Dari segi Alkitabiah, mengingatkan tentang kenaikan Tuhan Yesus 40 hari sesudah kebangkitan (Paskah). Juga perjalanan bangsa Israel di padang gurun selama 40 tahun ketika menuju Tanah Kanaan, “ terang Sumakul.

Sementara itu, Anggota BPMS GMIM Pnt. Ir. Dwight Moody Rondonuwu, MT mengatakan, jika menara tersebut menjadi Landmark, maka harus memberikan identitas bagi Kota Tomohon. “Tempat orang berkumpul. Pendekatan Distrik, karena letaknya di kompleks Gereja Sion, dan menurut saya, itu daerah yang harus dikoservasi. Karena ada banyak artefak sejarah baik yang teraba maupun yang tidak teraba yang bisa diekspos disitu, “ ujar Rondonuwu.

Ia menambahkan, design yang baik bisanya memenuhi tiga syarat, yakni estetika, struktur dan fungsi.  Berada dilahan dengan nilai jual tinggi  jika diuangkan, menurut Rondonuwu,  menara ini harus mengedepankan segi fungsinya.  Selain itu, untuk design (detail) Alkitabiah akan dibantu oleh jajaran BPMS GMIM yang berlatar belakang teologis.

Ketua DPRD Kota Tomohon Ir. Miky Junita Linda Wenur mengatakan, baik Pemkot Tomohon dan BPMS GMIM perlu memiliki satu persepsi. Sebab, menara Alfa Omega adalah sarana penunjang, dan tujuan utama adalah mengangkat Gereja Sion sebagai salah satu tujuan wisata religius . “Pemikiran kami dari DPRD untuk program Pemkot, kemudian dituangkan dalam APBD Tahun 2017 adalah yang mau ditonjolkan adalah mengangkat Gereja Sion yang sudah ditetapkan melalui Perda sebagai salah satu Gereja tujuan wisata religius. Jadi menara ini sebagai penunjang, yang tidak “mengganggu”  tujuan utama, yakni Gereja Sion sebagai destinasi wisata religius,” ungkap Wenur, yang juga selaku Sekretaris Komisi W/KI Sinode GMIM.

Yang tak kalah penting  disampaikan Ketua Komisi Pemuda Sinode GMIM Pnt. Toar Ulfers Pangket, MT tentang penataan taman disekitar menara Alfa Omega harus diisi dengan berbagai jenis bunga khas Tomohon, sebagaimana Tomohon yang disebut Kota Bunga.   Selain itu,  jajaran BPMS lainnya seperti Pdt. Petra Rembang, M.Th, Pdt. Richard Mengko, M.Teol, Pdt, Janny Ch. Rende, M.Th turut memberikan sejumlah masukan.

Dengan adanya pembangunan menara ini diharapkan dapat menjadi Landmark Kota Tomohon serta menjadi daya tarik masyarakat luas untuk berkunjung ke Kota Tomohon yang juga berdekatan dengan Gereja Sion sebagai destinasi wisata religius. Dialog yang digelar ini baru sebatas mempresentasikan  konsep dasar dan dapat berubah sesuai dengan kesepakatan dan  keputusan dari berbagai pihak terkait.

(Penulis dan Foto: Frangki Noldy Lontaan. Editor: Pdt. Janny Ch. Rende, M.Th)