Tidak Bergaul dengan Penolak Firman Tuhan
2 Tesalonika 3:14
Ayat ini dimaksudkan sebagai antisipasi kemungkinan para pemalas menolak apa yang diajarkan oleh Paulus. Seandainya ada yang akan menolak ajaran Paulus maka ia harus ditandai, maksudnya bahwa orang itu dianggap sebagai ancaman bagi jemaat, dengan begitu jemaat mendidik orang itu dan dapat memberikan efek jera atau rasa malu sebab ia sementara diasingkan atau merasa terasing.
Sebelumnya dalam 1Tesalonika 5:14, telah dikatakan “tegorlah mereka yang hidup dengan tidak tertib, hiburlah mereka yang tawar hati, belalah mereka yang lemah, sabarlah terhadap semua orang”. Jadi, di sini beberapa pemalas yang tidak mendengarkan perintah Paulus harus dikucilkan dari jemaat. Hal seperti ini tampak juga dalam 1 Korintus 5:11 “supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyem-bah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama”. Pengucilan di sini bukan secara mutlak untuk selamanya tetapi sebagai bentuk hukuman sosial supaya ia sadar dan bertobat. Bukankah Tuhan Allah menghukum umat-Nya yang menolak firman-Nya. Tetapi dibalik penghu-kuman itu Ia menunjukkan kasih setia-Nya dengan mem-berikan damai sejahtera (contoh umat Israel). Dialah Yesus Kristus yang penuh kasih rela sengsara dan mati untuk keselamatan kita manusia.
Pelajaran berharga bagi kita melalui renungan hari ini ialah supaya kita tidak menjadi orang yang menolak firman Tuhan, berhati-hati dalam membangun hubungan persau-daraan dengan yang tidak tertib hidupnya tetapi juga menegur dan menasihati mereka supaya bertobat. Amin.
Doa: Tolong kami ya Tuhan supaya tidak terpengaruh oleh pandangan dan perilaku orang yang menolak firman Tuhan. Oleh pertolongan-Mu kami dapat menolong dan mendidik orang lain supaya mereka dapat hidup taat kepada-Mu. Amin.