RHK Kamis 11 Juli 2013

0
1105

Injil Menerangi Budaya

Kisah 17 : 22 – 25

 

Betapa Paulus sangat menghormati kebudayaan ( cara pandang dan pola beriman) orang-orang Atena. Dia melakukan hal yang luar biasa dengan memasuki jalan pikiran mereka sehingga bisa menembus inti pemahaman kafir orang-orang Atena tentang “Allah yang tidak dikenal”. Melalui penghargaan atas kebudayaan local, maka Paulus memperoleh kesempatan emas untuk memperkenalkan tentang Allah pencipta langit dan bumi yang tidak berdiam di kuil-kuil dan yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang (ay.25).

Dalam bermisi, kita cenderung tidak menhargai budaya local. Bahkan ada penginjil yang ekstrim memandang semua yang berbau kebudayaan sebagai penyembahan berhala. Karena itu harus di peranghi tanpa upaya melakukan pengenalan. Kite memang berbeda dengan Paulus. Pelayanan GMIM masa kini mencakup semua warga dari berbagai latar belakang suku dan bahasa yang kaya akan warisan seni dan budaya sebagai kearifan local yang sangat berharga. Alangkah baiknya jika warisan seni dan kearifan lokak setiap suku dapat kita gunakan sebagai sarana pekabaran Injil Gereja. Sehingga dalam rangka misi, Gereja merangkul secara kristis banyak budaya. Betapa indahnya dan kayanya hidup harmonis di dalam keluarga yang memiliki keberagaman budaya.  Injil memperbaharui budaya demi kemuliaan kristus. Amin

 

Doa : Terima kasih Tuhan, oleh kemurahan dan kebaikan-Mu, kami dapat menghargai keberagaman budaya di sekitar kami sebagai sarana kesaksian. Amin

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here