Menjadi Saksi Bagi Sahabat
1 Samuel 20:11-13
Seseorang disebut sebagai saksi, adalah orang yang melihat atau menyaksikan sendiri suatu peristiwa dan memberikan keterangan kepada orang lain. Ketidakhadiran dalam suatu peristiwa tidaklah layak disebut sebagai seorang saksi. Dalam kitab Ulangan 5:20 “Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu” dan Amsal 14:5 “Saksi yang setia tidak berbohong, tetapi siapa menyembur-nyemburkan kebohongan, adalah saksi dusta”. Am-sal 19:5 “Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman, orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan tidak akan terhindar”.
Keluarga Kristen harus menjadi keluarga yang selalu memberi-kan kesaksian tentang kebenaran dalam hidupnya, karena kebe-naran dalam Injil harus diberitakan bahkan sampai ke seluruh dunia (Matius 24:14). Kesaksian tidak hanya dalam kata-kata, tetapi dalam tindakan sehari-hari yang benar dihadapan Tuhan Allah dan sesama manusia. Seperti pepatah lain di bibir tetapi lain di hati. Kebenaran dalam tindakan kita secara otomatis sudah membawa kesaksian tentang Yesus Tuhan yang adalah jalan kebenaran dan hidup (Yoh. 14:6). Kesaksian yang benar dalam kehidupan keluarga sehari-hari, akan terhindar dari kebohongan, fitnah, hoax. Jadilah saksi yang benar dalam hidup ini agar dapat memuliakan Tuhan Yesus Kristus dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. Amin.
Doa: Ya Yesus Tuhan kami, berilah kami semangat dan sukacita untuk memberikan kesaksian tentang kebenaran Firman-Mu dan kabar baik bagi semua orang. Ajarlah kami untuk memberikan kesaksian yang benar dalam hidup ini. Amin.