Firman Dalam Sejarah
Lukas 3:1-2
Alkitab sebagai firman Tuhan telah teruji dan terbukti dalam sejarah. Baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, masing-masing telah menempuh proses kanonisasi yang sangat lama, panjang dan melelahkan. Namun ujian terhadap otentitas dan otorisasi Alkitab sebagai Firman Tuhan terus diuji sepanjang sejarah kehidupan manusia sampai hari ini. Kita sering mendengar pernyataan yang menggugat dan meragukan Alkitab sebagai firman Tuhan, atau ada “kitab-kitab baru” yang hendak ditambahkan ke dalamnya, misalnya: Injil Thomas dan Injil Yudas Iskariot. Belum lagi di Negara-negara tertentu Alkitab dihambat dan ditentang untuk dipropagandakan dalam cara dan bentuk apapun. Alkitab dirobek, dibuang dan dibakar supaya hilang dalam sejarah umat manusia, bahkan gereja pernah dalam sejarah membatasi Alkitab agar hanya dapat dibacakan oleh orang-orang tertentu. Tetapi sekali lagi Alkitab tetap dan terus membuktikkan dalam sejarah dunia bahwa Ia adalah firman Tuhan yang sekalipun dihambat akan tetap merambat.
Keluarga yang diberkati Tuhan, dalam bacaan kita, berita tentang mempersiapkan jalan bagi Tuhan yang diperintahkan kepada Yohanes juga terjadi dalam sejarah. Artinya bahwa Tuhan selalu secara aktif bekerja dalam sejarah hidup manusia, bahwa firman Tuhan ada di antara sejarah manusia dan hadir untuk memberi jawaban terhadap apa yang dialami dan digumuli di setiap sejarah perjalanan manusia. Firman Tuhan adalah firman dalam sejarah. Kenyataan ini menjadi titik pijak untuk senantiasa berharap bahwa dengan demikian Tuhan yang bertindak dalam sejarah adalah Tuhan yang senantiasa peduli dengan kehidupan dunia teristimewa milik kepunyaan-Nya, termasuk keluarga kita dalam realita sejarah kehidupan setiap hari. Amin.
Doa: Kami mau mengucap syukur kepada-Mu ya Tuhan sebab Engkau senantiasa hadir dalam setiap peristiwa kehidupan keluarga kami, tuntunlah kami senantiasa dalam kembara juang hidup kami di dunia ini. Amin.