Hidup Di Bawah Otoritas Allah
Kisah Para Rasul 2:6
Perenungan kita di hari selasa dalam Kisah 2:4 kita mendapati bahwa para rasul berbicara dalam bahasa yang lain ketika Roh Kudus menguasai mereka. Sebuah kejadian yang melampaui apa yang dipikirkan baik para rasul maupun orang-orang yang men-dengar mereka. Tidak heran apabila orang yang mendengar men-jadi bingung karena para rasul itu berkata-kata dalam bahasa me-reka sendiri. Itulah yang disampaikan dalam bacaan kita hari ini.
Di sini kita mendapati bahwa para rasul berbicara, dan oleh Roh Kudus perkataan-perkataan mereka dapat dimengerti oleh orang-orang yang mendengarnya. Sekalipun mereka datang dari berbagai bangsa yang tentunya dengan bahasa yang berbeda. Apa yang terjadi ini, membuat orang-orang tersebut menjadi bingung. Bingung karena sesuai akal sehat tidak mungkin hal ini terjadi. Mereka mengenal asal dan latar belakang pararasul itu. Tetapi apa yang mereka lihat, sangat bertolak belakang dengan apa yang menjadi asumsi mereka.
Perenungan kita hari ini kembali mengingatkan dan menegaskan bahwa Roh Kudus bekerja dalam otoritas-Nya. Dia sanggup menjungkirbalikkan anggapan-anggapan yang dibangun oleh akal manusia. Artinya adalah, karya Allah dan manifestasinya tidak tergantung pada manusia tetapi bergantung pada otoritas dan kehendak-Nya sendiri. Kiranya kita semakin menyerahkan hidup kita ini dan menempatkannya di bawah otoritas dan kehendak serta kuasa Roh Kudus. Sehingga kita menjalani hidup di bawah kendali kuasa-Nya semata. Amin.
Doa: Ya Allah, kami mau menyerahkan hidup kami sepenuhnya dalam kendali kuasa-Mu. Kami mau menempatkan hidup kami di bawah otoritas dan kedaulatan-Mu. Dan peliharalah hidup keluarga kami dengan kasih-Mu. Amin.