Keselamatan adalah Kasih Karunia Allah
Titus 2:11
Sifat dan tujuan kasih karunia keselamatan yang diberikan Allah yang diterima dan dapat dimiliki orang percaya adalah anugerah Allah dan bukan usaha ataupun karena manusia layak menerimanya. Anugerah yang diberikan Allah itu bukanlah tujuan akhir. Dengan demikian, jika orang yang menerimanya mengisi anugerah tersebut secara sembarangan tentu saja apa yang dilakukan itu salah dan tidak tepat. Orang yang menerima anugerah Allah harus mengisi apa yang diterimanya dengan melakukan apa yang dikehendaki Allah dalam kaitan dengan penerimaan kasih karunia Allah yang menyelamatkan itu.
Seseorang menerima kasih karunia yang menyelamatkan itu tidak diterima karena yang bersangkutan layak menerimanya. Menyadari ketidaklayakkan ini sudah seharusnya kita bersyukur karena boleh mendapatkan kehormatan menerima kasih karunia yang menyelamatkan.
Saat ini banyak orang salah memahami keselamatan yang diberikan Allah bagi mereka. Hal itu ditunjang pula dengan banyaknya ajaran sesat yang mencoba mengajarkan hal sebaliknya dan tidak sesuai dengan kebenaran Alkitab.
Begitu banyaknya tantangan yang dihadapi pada masa sekarang ini, harus menyadarkan kita semua bahwa keselamatan yang didapatkan bukanlah karena kebaikan atau pun kita layak menerimanya. Ketika kita menyadari bahwa keselamatan itu adalah kasih karunia Allah, seharusnya kita menjalani kehidupan dengan sebaik-baiknya dan tidak boleh menyia-nyiakan anugerah dan kesempatan yang telah diberikan-Nya bagi kita. Marilah sebagai keluarga Kristen kita selalu berusaha melakukan yang benar dan terbaik sehingga hidup kita benar-benar sesuai dengan penerimaan kasih karunia Allah yang menyelamatkan. Amin.
Doa: Tuhan kami bersyukur kepada-Mu karena mendapatkan keselamatan yang Engkau berikan kepada kami yang tidak layak ini. Berikanlah kami kekuatan agar mampu mengisi hidup sebagai orang yang menerima kasih karunia-Mu dengan baik dan benar. Amin.