Satu Kata dalam Tindakan
Lukas 10:36-37
Perkataan Yesus ini bukan hanya disampaikan kepada ahli Taurat “Pergilah dan perbuatlah demikian” tetapi juga untuk kita. Perintah sering diartikan sesuatu yang menjadi beban baru! Di negeri ini masalah suku, agama dan ras sering mencuat kepermukaan dan tak dapat dihindari, dimana kecenderungan sikap mementingkan kelompok, bahkan mementingkan kepen-tingan diri sendiri itu semakin nyata. Indonesia dikenal sebagai satu negara yang kaya dengan keragaman budaya, bahkan segala potensi alam yang ada di setiap daerah. Dalam lingkup daerah SULUT saja, masyarakatnya memiliki latar belakang sosial budaya (suku, agama dan ras) yang berbeda dan tidak dapat dipungkiri sering menjadi masalah dalam pelayanan gereja. GMIM dengan program Global Church sesungguhnya mau menyatakan gereja hadir dimana saja dan untuk semua; makanya segala persoalan harus dicermati, diteliti dan disikapi dengan baik.Kehadiran Gereja bukan hanya dalam kata tetapi dalam tindakan nyata (doa dan tindakan harus seimbang). Perjumpaan Yesus dengan ahli Taurat bukanlah suatu hal yang kebetulan terjadi; Pertanyaan dari ahli Taurat merupakan suatu hal yang prinsip! Kitapun diingatkan bukan hanya tahu tapi harus lakukan.Sikap dan tanggapan Yesus mengenai pertanyaan yang disampaikan mengajarkan juga kepada kita bahwa “Hidup bersama untuk bersama hidup”, bukan suatu slogan untuk diucapkan tetapi hendaklah dilakukan dengan baik. Gereja terpanggil menyuarakan suara kenabian dan menjadi pelopor memelihara hidup harmoni di tengah masyarakan yang majemuk. Amin.
Doa: Ya Tuhan, tuntunlah kami di jalan–Mu dan berilah kami keberanian untuk pergi dan berbuat apa yang seharusnya kami lakukan dalam kehendak dan rencana–Mu. Amin.