Melatih dan Menguasai diri dalam Melayani
1 Korintus 9:27
Puluhan tahun yang lalu seorang yang bernama Eric Liddell menggemparkan dunia ketika merebut medali emas Olimpiade dalam perlombaan lari 400 meter, kemenangan yang tak diduga sebelumnya. Liddell adalah atlet yang diunggulkan untuk lari 100 meter, tetapi ia mengundurkan diri setelah tahu bahwa babak penyisihan diadakan pada hari Minggu, yang baginya adalah hari untuk beribadah dan beristirahat. Ia tidak meratapi kesempatan yang hilang pada lari 100 meter, tetapi ia menghabiskan 6 bulan berikutnya berlatih lari 400 meter. Dan akhirnya ia mencatat rekor Olimpiade baru.
Paulus menggunakan perumpamaan tentang olahraga untuk menekankan perlunya disiplin rohani bagi orang kristen. Paulus rindu untuk tetap setia kepada Kristus karena ia ingin membawa pesan keselamatan bagi orang lain, oleh sebab itu ia selalu berusaha melatih dan menguasai dirinya agar ia boleh melayani dengan baik. Prinsip hidup ini menunjukan bahwa Paulus adalah sosok pelayan yang berintegritas yang hanya taat pada Kristus agar pelayanannya tidak di tolak.
Keluarga Kristen, kita tidak hanya membutuhkan latihan badani agar tetap sehat dan tidak muda sakit, tetapi juga kita mem-butuhkan latihan rohani. Latihan rohani: seperti rajin berdoa, beribadah, membaca, mendengar dan melakukan Firman agar kehidupan iman kita tetap kuat: bertumbuh, berakar dan berbuah sepanjang kehidupan. Amin.
Doa: Ya Tuhan ajarlah kami untuk selalu melatih, mendi-siplinkan hidup jasmani dan rohani agar sampai akhir hidup ini, kami boleh berkenan kapada–Mu. Amin.