Tekanan Hidup, Kebutuhan Ekonomi Picu Konflik Sosial dan Penyakit Masyarakat

0
2041

GMIM.or.id –  Dari segi iman Kristen, konflik sosial disebabkan beberapa hal, antara lain tekanan hidup, kebutuhan jiwa, kebutuhan biologis dan kebutuhan ekonomis. Demikian ungkapan Ketua BPMS GMIM Pdt. DR. HWB Sumakul ketika membawakan materi dalam Penyuluhan dan Pembekalan Pencegahan dan Penanggulangan Konflik Sosial dan Penyakit Masyarakat yang dilaksanakan pada hari Sabtu,(05/3) di Jemaat Baitani Watudambo Wilayah Minawerot.

Kepada peserta dari Rayon Minut dan Bitung, Sumakul menekankan, konflik sosial sering disebabkan egoisme. Misalnya seorang suami lebih mementingkan keakuannya dalam keluarga, sebagai kakak beradik, dan dalam lingkungan pergaulan. “Jika seseorang tidak mengakui keaneka ragaman, atau perbedaan pluralitas, yang menyebabkan tabrakan nilai karena perbedaan pendapat, hal ini dapat memicu terjadinya konflik sosial. Sumakul menegaskan, Gereja tidak boleh berkompromi dengan apa  yang berpotensi mendatangkan perbuatan jahat (dosa). “Sekali-kali, jangan coba-coba mengakomodir, misalnya judi, apapun alasannya,” ungkap Sumakul. 

Sementara itu, Kapolda Sulut Brigjen Pol Drs. Wilmar Marpaung, SH mengatakan, Undang-Undang yang mengatur penanganan konflik sosial sebenarnya sudah ada. Misalnya, aturan dan hukum terhadap para pelaku tarkam.  Perkelahian antar kampung (tarkam) dan perkelahian antar kelompok (tarpok), yang kadang-kadang disertai penggunaan senjata tajam (sajam), selalu mengakibatkan jatuh korban dalam jumlah banyak. “Berkat kesigapan aparat, disertai penindakan-penindakan dan pembinaan, jumlah tarkam di Sulut secara umum, dapat dikatakan mengalami penurunan,”terang Marpaung.

Marpaung mengingatkan, sekalipun sudah ada aturan dan hukum yang diharapkan memberi  efek jera pelaku tarkam, pengawasan orang tua terhadap anak memegang peran penting dalam meminimalisir tarkam. “Fakta di lapangan mengatakan,  sebagian besar pelaku tarkam dan tarpok adalah pemuda dan remaja,” bebernya.  Marpaung menghimbau, orang tua yang memiliki anak usia pemuda atau remaja, agar meningkatkan pengawasan dan bimbingan.

Di bagian lain, Bupati Minahasa Utara Vonny Panambunan didampingi Wakil Bupati Ir. Joppy Lengkong memaparkan sejumlah program Pemkab Minut yang akan dilaksanakan dalam satu tahun kepemimpinan mereka. 

(Penulis dan Foto: Frangki Noldy Lontaan. Editor: Pdt. Janny Ch. Rende, M.Th)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here