Menanti Yesus dengan Hati yang Bertobat
Matius 3:1-2
Isi pemberitaan Yohanes, pastilah menyentak orang banyak. Karena ia berani mengungkapkan keadaan bangsa itu yang sangat memerlukan pertobatan dari berbagai keadaan yang menyengsarakan secara rohani dan sosial. “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” Ajakan bernada perintah ini bersifat “segera”, dan karena itu sangat penting. Apa yang dilakukan Yohanes tentu tidak lepas dari kondisi waktu itu, yakni keadaan masyarakat yang terbelenggu oleh kuatnya kekuasaan manusia yang terdiri atas para tokoh agama, orang Farisi, Saduki dan adanya penjajahan romawi. Masyarakat justeru dibuat terpinggirkan dan tidak berdaya oleh dominasi kekuasaan-kekuasaan tersebut.
Di masa Adven ini, berita yang sama mendatangi keluarga kita di masa kini. Dengan bertobat kita berbalik kepada Allah di dalam Yesus Kristus. Kita diminta untuk merenungkan kembali arti keikutsertaan kita kepada-Nya. Bertobat adalah keputusan iman secara pribadi untuk percaya kepada Yesus Kristus, tetapi juga memiliki tujuan selamat sejahtera bagi banyak orang. Seorang yang bertobat akan berusaha melihat dunia ini sebagaimana cara Tuhan melihat dunia. Bahwa dunia, manusia dan lingkungan alam perlu dibebaskan dari berbagai keadaan yang menyengsarakan. Dunia itu ada di sekitar kita, di tengah keluarga kita, dalam hidup bertetangga, bergereja dan bermasyarakat. Tempat dan suasana di mana Allah bekerja, Allah berdaulat, Allah didengar dan kehendak-kehendak-Nya dilaksanakan dengan seantero hidup kita.
Doa: Ya Tuhan Yesus, mampukan kami untuk terus bertobat dan membarui diri kami, supaya hari demi hari kami makin berkenan kepada-Mu. Amin.