Memberi sebagai Bentuk Ucapan Syukur
Rabu, 13 Juli 2016
Manusia hidup di tengah dunia dengan segala kera-gaman dan perbedaannya masing-masing, di dalamnya perbe-daan tingkat ekonomi. Allah menghendaki agar orang percaya menjadi berkat bagi semua orang, terlebih mereka yang keku-rangan dan yang membutuhkan. Keragaman dan perbedaan tersebut juga hadir di tengah orang Israel dan tugas yang sama diberikan kepada mereka, yakni menjadi berkat bagi yang membutuhkan.
Dalam perayaan hari raya Tujuh Minggu, orang Israel diminta merayakannya dan bersukaria di hadapan Tuhan Allah, yakni, “engkau ini dan anakmu laki-laki serta anakmu perem-puan, hambamu laki-laki dan hambamu perempuan, dan orang Lewi yang di dalam tempatmu, dan orang asing, anak yatim dan janda” (ay. 11). Maksud dari merayakan hari raya bersama komponen-komponen tersebut menyiratkan tanggung jawab seluruh orang Israel ketika bersyukur, yakni dengan memberi dan berbagi. Allah menghendaki umat-Nya yang bersyukur berbagi dengan mereka yang kekurangan, di dalamnya para budak, anak yatim, dan janda-janda. Segala perayaan dan ucapan syukur hanya akan berkenan di hadapan Tuhan Allah bila dirayakan dengan hati yang peka terhadap mereka yang kekurangan.
Demikian juga yang dikehendaki Allah kepada orang percaya termasuk kita keluarga-keluarga kristen di masa kini, supaya sambil kita mengucap syukur atas berkat Tuhan yang telah dikaruniakan-Nya kepada kita hingga saat ini, kita juga harus memperhatikan mereka yang ada di sekitar kita termasuk membagi berkat bagi mereka yang berkekurangan, Amin.
Doa: Tuhan Allah, doronglah kami untuk selalu tahu bersyukur kepada-Mu dan selalu mau berbagi dengan mereka yang membutuhkan di tengah segala perayaan dan ucapan syukur kami. Amin.