Sabar Menanti Pemenuhan Berkat
Ibrani 6:15
Di zaman yang serba maju seperti sekarang ini, orang menginginkan agar segala hal dapat cepat terlaksana. Hal yang lambat sifatnya akan selalu dianggap sebagai realitas yang kontra produktif. Kecenderungan ini tidak disukai karena diangggap bertentangan dengan laju perkembangan zaman. Demi keinginan supaya sesuatu akan cepat terwujud kadangkala orang bersedia melakukan apapun, dari upaya-upaya yang beretika, sampai dengan cara yang tak terpuji rela dilakukan. Membayar pihak tertentu (menyogok) pun mau dilakukan supaya keinginan cepat tercapai. Dalam bacaan kita, Abraham diangkat sebagai contoh oleh penulis kitab Ibrani tentang kesabarannya menanti perwujudan dari janji Allah. Kesabaran ini menjadikan Abraham memperoleh apa yang Allah janjikan. Sabar dalam hal ini juga berarti suatu kesadaran bahwa untuk mewujudkan berkat itu bukanlah kedaulatan manusiawi yang berlaku tetapi kedaulatan Allah. Allahlah yang menjadi penentu waktu yang tepat untuk janji itu dipenuhi.
Kesadaran untuk bersabar seperti Abraham harus kita tumbuhkan dalam hidup keluarga kita. Patut diakui bahwa terkadang dalam penantian akan perwujudan janji Allah banyak kondisi yang menjadikan kita sering kehilangan kesabaran. Kita menginginkan semua serba cepat dan sesuai dengan kemauan kita. Kita melupakan bahwa Allah-lah yang berdaulat untuk memenuhi apa yang dijanjikan-Nya. Berkat Allah pasti dinyatakan sesuai dengan waktu Allah sendiri untuk kita. Amin.
Doa: Ya Tuhan, tuntunlah kami untuk menanti dengan sabar semua perwujudan janji-Mu supaya kedaulatan-Mulah yang dinyatakan. Amin.