Bersyukurlah Dalam Segala Hal
Ulangan 16:4-8
Orang percaya dapat dengan mudah menyatakan syukurnya ketika segala keadaan berjalan dengan baik dan lancar. Tetapi bagaimana bila keadaan berjalan sebaliknya, yakni kehidupan yang dipenuhi pergumulan dan persoalan? Tuhan Allah menghendaki agar orang percaya bersyukur dalam segala keadaan dan situasi kehidupan, sebagaimana yang dikatakan Rasul Paulus, “Mengucap syukurlah dalam segala hal” (1 Tes. 5:18).
Orang Israel dalam bacaan ini telah melalui banyak penderitaan. Mereka harus merasakan perbudakan di tanah Mesir selama 430 tahun dan perjalanan di padang gurun selama 40 tahun, yang semuanya mendatangkan penderitaan. Namun demikian, orang Israel diminta untuk bersyukur sekalipun mele-wati penderitaan. Mengapa? Karena melalui penderitaan pun Allah menyatakan kesetiaan-Nya kepada mereka, membentuk, serta menyediakan segala yang mereka perlukan. Orang Israel harus menyatakan syukurnya dengan merayakan Paskah dan makan roti tidak beragi untuk mengingat penderitaan yang telah mereka lalui. Roti tidak beragi dipakai sebagai lambang pen-deritaan dan melaluinya tetap bersyukur bahwa Allah yang memegang kehidupan mereka.
Orang percaya pun, di dalamnya kita, keluarga-keluarga kristen haruslah selalu bersyukur dalam segala hal bukan hanya ketika sehat, sukses, berhasil atau berkecukupan sandang dan pandang, tetapi juga harus mengucap syukur ketika berhadapan dengan berbagai tantangan, masalah, pergumulan bahkan pen-deritaan. Amin.
Doa: Tuhan Allah, biarlah hati kami terus bersyukur dalam segala keadaan, bahkan ketika mengalami berbagai pergumulan termasuk penderitaan. Biarlah janji setia-Mu yang menopang kehidupan kami. Amin.